A. JOB DESIGN
Desain Pekerjaan (Job Design) merupakan salah satu faktor pendorong keberhasilan produktivitas organisai dan merupakan factor penting dalam manajemen operasionl karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mengatur tugas dan tanggungjawab pekerja. Desain pekerjaa juga disebut sebagai sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
Job Design tujuaannya mengatur pekerjaan- pekerjaan yang dibtuhkan organisasi dan digunakan untuk memotivasi dan menciptakan peluang kepada indvidu pemegang jabatan untuk mencpai kinerja yang lebih baik dan memperoleh kepuasan kerja. Ada beberapa hal yang peru diperhatikan dalam mebuat Job design yaitu Memperhitungkan tempat, waktu, skill , metode, work area, remunerasi dan sebagainya, menentukan Job Description, Membuat Job Content, Bertanggungjawab unuk mutu dan proses improvisasi.
Teknik Desain pekerjaan (Job Design) dapat dilakukan dengan cara:
- Spesialisasi dan ragam tugas yaitu suatu pendekatan yang menetapkan tugas-tugas khusu. Pengembangan keterampilan dan pembelajaran yang cepat oleh karyawan.
- Job Rotation (Perputaran Kerja) suatu metode perancangan kerja dengan meningkatkan motivasi dan tanggungjawab pekerja dengan melakukan pertukaran posisi pekerjaan sehingga karyawan bisa meningkatkan kemampuannya
- Job Enlargement (Perluasan Pekerjaan) merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memberi tugas tambahan kepada pekerja pada tingkat yang sama. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan perputaran waktu kerja juga mengurangi pengulangan dan kemonotonan bagi pekerja.
- Job Enrichment (Pemerkayaan pekerjaan) merupakan kombinasi beberapa aktivitas dari penampang vertical dari organisasi menjadi satu pekerjaan untuk memfasilitasi karyawan dengan tanggungjawab dan otonomi lebih, serta peningkatan kerja yang lebih mendalam.
Metode analisis dan improvement (tahapan) yang perlu dilaksanakan agar suatu desain pekerjaan dapat memenuhi standar pelaksanaan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja guna tercapainya pekerjaan yang diinginkan antara lain:
- Mengamati pekerjaan dan mengukur efisiensi / Observing work and measuring efficiency
- Menganalisi metode kerja yang ada / Analyzing existing work methods
- Menentukan metode kerja yang baik / Applying good work methods principles
- Melembagakan dan memanfaatkan alat kerja dan desain ergonomic yang kuat / Instituting & utilizing work aids & good ergonomic design
- Melatih karyawan / Training employees.
Dengan begitu lima tahapan diatas juga harus memperhatikan metode analisis, beberapa prinsip desain pekerjaan yang sederhana, alat bantu dan ergonomis dalam pekerjaan, serta pelatihan karyawan. Aapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Metode analisis memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti :
- Analisis sitem dan subsistem / System & subsystem analysis
- Analisis tingkat pekerja dan tugas / Worker & task level analysis
- Koordinasi pekerja- mesin / Worker-machine coordination
- Koordinasi kelompok / Group coordination.
2. Beberapa prinsip sederhana dalam job design yang harus dilaksanakan agar suatu pekerjaan dapat dikerjakan secara teratur yaitu :
- Pemrosesan Ulang (Co processing), artinya dalam tahap ini harus memperhatikan Fase aktif, Fase Pasif dan Proses parallel pada job design.
- Menentukan alur pulang pergi bagi karyawan yang melaksanakan pekerjaannya
- Mendesain aktivitas manusia agar kompatibel dengan tubuh manusia agar tidak mudah lelah.
- Melakukan tahapan dengan bekelanjutan atau teru smenerus dn melakukan konsultasi pekerjaan serta improvisasi.
3. Alat bantu dan Ergonomis (Work Aids And Ergonomic)
- Menggunakan peralatan dan perlengkapan untuk memudahkan pekerja.
- Ergonomics : Suatu disiplin ilmu yang perhatiannya pada desain peralatan, perlengkapan, area kerja dengan tujuan membuat pekerja lebih produktif, meminimalisir stress kerja, kecelakaan kerja dan kelelahan.
- Mengatur kenyamanan tempat kerja / Arrange the workplace for convenience
4. Pelatihan (Training) merupakan seluruh upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pekerja agar lebih produktif . Pelatihan diarahkan juga untuk :
- Menyelesaikan Job Content
- Desain metode kerja
- Penggunaan peralatan yang cocok
- Menyeleksi desain ergonomic
- Menghindari pemborosan (waktu, tenaga dan biaya)
- Menentukan standar kerja
B. WORK STANDARD
Manajemen Operasional yang efektif membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan hal seperti muatan pekerja dari setiap barang yang diproduksi, kebutuhan staf yang digunakan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan, perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi dilaksanakan hal ini bertujuan untuk membantu mengambil kebutusan dan perkiraan biaya hingga keputusan untuk membuat atau membeli, jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan, tingkat prosukdi yang diharapkan, dasar perencanaan insentif pekerja serta efisiensi karyawan dan pengawasan merupakan sebuah standar diperlukan untuk mengetahui apa yang digunakan dalam penentuan efisiensi.
Standar tenaga kerja yang ditetapkan secara benar mewakili waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja rata- rata untuk melaksanakan aktivitas tertentu dibawah kondisi kerja normal. Dengan kata lain work standard meliputi :
1. Evaluasi karyawan dan kompensasi (Employee evaluation and compensation)
2. Penjadwalan personil dan produksi (Personnel and production scheduling)
3. Penetapan biaya dan harga produk (Product costing and pricing)
4. Desain proses dan perencanaan kapasitas (Process design and capacity planning)
C. ORGANIZATION
Organization (Pengorganisasian) dalam manajemen operasional merupakan proses mengatur tugas dan wewenang dan tanggungjawab setiap individu dalam manajemen. Pengorganisasian dalam manajemen memiliki tahap awal usaha untuk merealisasikan rencana manajemen, dimana fungsi pengorganisasian juga mempengaruhi dan menyesuaikan perencanaannya.
Pengorganisasian dapat menentukan tugas utama yaitu menetapkan struktur peruahaan, agar suatu perusahaan memiliki garis, kewenangan dan tanggungjawab yang jelas. Selain itu yang termasuk pengorganisasian kerja antara lain sebagai berikut:
1. Kepuasan kerja (Job Satisfaction) adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan pekerjaan karyawan haru diciptakan sebaik- baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan karyawan meningkat. Kepuasan kerja yang dinimati dalam pekerjaan biasanya dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuakm peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik.
2. Peningkatan Proses (Proses Improvement) merupakan suatu usaha yang dilakukan perusahaan secara berkelanjutan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan proses / kegiatan yang dilakukan dalam usaha. Baik untuk mengembangkan dam memperbaiki produk, pelayanan ataupun proses. Hal ini juga merupaka suatu upaya untuk menemukan atau mempertahankan suatu keputusan yang baik sesuai dengan apa yang pertama diharapkan.
3. Kualitas Produk (Product Quality) merupakan suatu tahap pengorganisasian yang dilakukan agar mengetahui suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputu daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan serta nilai suatu produk. Kualitas produk ini sangat penting hal ini dikarenakan dapat meningkatkan reputasi perusahaan, sebab perusahaan yang telah menghasilkan suatu produk yangberkualitas akanmendapat predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas.
4. Produktivitas dan pengurangan biaya (Productivity and cost reduction) penigkatan produktivitas melalui kualitas dan pengurangan biaya akan meningkatkan profitabilitas dan efisiensi perusahaan secara keseluruhan, melalui pelatihan diharapkan pekerja dapat memahai dan menerapkan cara peningkatan produktivitas melalui kualitas dan pengurangan biaya yang lebih efektif dalam system kelola perusahaan sehingga diharapkan pekerja dapat meningkatan produktivitas perusahaan.
5. Fleksibilitas dan daya tanggap (Flexibility and responsiveness) fleksibilitas dan daya tanggap merupakan suatu hal yang sangat penting dimana fleksibilitas ini sendiri dalam lingkungan kerja berarti memberi karyawan kesempatan untuk membuat pilihan sendiri mengenai kapan, dimana, dan bagaimana pekerja terlobat dalam proyek atau tugas yang terkait pekerjaan dalam perusahaan. Menciptakan Fleksibilitas dalam organisasi bisa melalui berbagai cara seperti bagaimana waktu yang dihabiskan perkerja dalam melaksanakan pekerjaannya (Part- time employment), pilihan tempat untuk melakukan pekerjaannya (Telecommuting), pekerja lepas dipekerjakan untuk penugasan proyek tertentu (Freelancing) dan memiliki jadwal kerja yang fleksibel.
Daya tanggap (Responsiveness) merupakan kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat tanggap, yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani suatu kegiatan, dan penengah keluhan dari pelanggan. Selain itu Daya tanggap (Responsiveness) adalah sikap peduli yang ditunjukkan oleh karyawan atau pekerja yang berupa respon terhadap segala keluhan atau masukkan yang diberikan orang lain atau pelangan.
JOB DESIGN WORK METHOD ORGANIZATION
Subscribe to:
Posts (Atom)
MENGUKUR PERMINTAAN PASAR
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih da...